A. Audit Internal
Audit
internal adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi badan secara independen. Kegunaanya untuk membantu badan
mencapai objektif tujuan dengan sistematis, dengan pendekatan terperinci dalam
menilai dan meningkatkan efektifitas dari resiko manajement, kontrol, dan
proses badan organisasi.
Audit
internal sebagai perantara untuk meningkatkan keefektifitasan dan keefesienan
suatu organisasi dengan menyediakan wawasan dan rekomendasi berdasarkan
analisis dan dugaan yang bersumber dari data dan proses usaha. para auditor
internal dikenal sebagai karyawan yang dibentuk untuk melakukan audit internal.
Pengertian
audit intern menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam SPAP (Standar
Pelaporan Akuntan Publik) adalah : “Suatu aktivitas penilaian yang independen
dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas
organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen”. (1998 ; 322)
B. Audit Eksternal
Pada business
dictionary audit external diartikan sebagai audit yang dilakukan oleh
badan(independent) eksternal yang memenuhi syarat-syarat. Yang bertujuan untuk
menentukan antara lain, apakah catatan akutansi itu akurat dan lengkap, apakah
disusun sesuai dengan ketentuan PSAK, dan apakah laporan yang disiapkan dari
data menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha keuangan secara wajar.
Audit
Eksternal adalah pemeriksaan berkala terhadap pembukuan dan catatan dari suatu
entitas yang dilakukan oleh pihak ketiga secara independen (auditor), untuk
memastikan bahwa catatan-catatan telah diperiksa dengan baik, akurat dan sesuai
dengan konsep yang mapan, prinsip, standar akuntansi, persyaratan hukum dan
memberikan pandangan yang benar dan wajar keadaan keuangan badan.
Definisi Audit Eksternal
lain adalah:
Audit
eksternal adalah review dari laporan keuangan atau laporan dari suatu entitas,
biasanya pemerintah atau bisnis, oleh seseorang tidak berafiliasi dengan
perusahaan atau lembaga. Audit eksternal memainkan peran utama dalam pengawasan
keuangan perusahaan dan pemerintah karena mereka dilakukan oleh individu di
luar dan karena itu memberikan pendapat tidak memihak. Audit eksternal biasanya
dilakukan secara berkala oleh bisnis, dan biasanya diperlukan tahunan oleh
hukum bagi pemerintah.
C. Audit Sistem Informasi
Audit
Sistem Informasi (Informatin System Audit) atau EDP Audit (Electronic Data
Processing Audit) atau computer audit adalah proses pengumpulan
data dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem
aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian
internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan
serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi
penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (Ron Weber 1999:10).
Tujuan
audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999:11-13) secara garis besar
terbagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Pengamanan Aset
Aset
informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem
pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset
perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang
sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
2. Menjaga
integritas data
Integritas
data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem inforamasi. Data
memeiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, keberanaran, dan
keakuratan. Jika integritas data tidak terpalihara, maka suatu perusahaan tidak
akan lagi memilki hasil atau laporan yang beanr bahkan perusahaan dapat
menderita kerugian
3. Efektifitas
Sistem
Efektifitas
sistem informasi perusahaan melikiki peranan pentigndalam proses pemgambilan
keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi
tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user
4. Efisiensi Sistem
Efisiensi
menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki
kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih
memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan
efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya
informasi yang minimal.
5. Ekonomis
Ekonomis
mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih bersifat
kuantifikasi nilai moneter (uang). Efisiensi berarti sumber daya minimum untuk
mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan
ekonomi.
D. Audit Laporan Keuangan
(Financial Statement Audit)
Audit
Keuangan atau lebih tepat disebut sebagai Audit laporan
keuangan merupakan penilaian atas suatu perusahaan atau badan hukumlainnya
(termasuk pemerintah) sehingga dapat dihasilkan pendapat yang
independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat,
lengkap, dan disajikan secara wajar. Audit keuangan biasanya dilakukan oleh
firma-firmaakuntan karena
pengetahuannya akan laporan keuangan.
Apabila
sistem akuntansi organisasi yang diaudit merupakan sistem akuntansi berbasis
komputer, maka dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah
proses/mekanisme sistem dan program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem
memadai dan data telah substantif.
E. Audit Kecurangan
(Fraud)
Fraud
auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah
kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit
kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua
keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar