Sabtu, 28 Oktober 2017

Audit Sistem Informasi

1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Standar Audit Sistem Informasi


2. Jelaskan : 
a) Konsep Dasar Kontrol dan Audit Sistem Informasi (SI)

Audit Sistem Informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset (Asset Saveguard), memelihara integritas data (Data Integrity), dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif (Effectivity), dan menggunakan sumber daya secara efisien (Efficiency).

Sedangkan pegertian kontrol disebut juga pengendalian yang berarti sebuah sistem dengan kata lain merupakan sekumpulan komponen yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau tujuan, keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan, dan pemeriksaan.

Dalam proses pelaksanaan audit sistem informasi berbasis kendali sesuai standar audit yaitu:
  1. Mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik seperti survei, interview, observasi, review.
  2. Jika bukti –bukti berupa bukti elektronis (data bentuk file suftcopy) maka auditor menerapkan sistem teknik audit berbantuan komputer yang disebut CAAT (Computer Aided Auditing Technique) yang bertujuan untuk menganalisa data seperti penjualan, pembelian, transaksi, dan lain-lain)
  3. Sesuai standar auditing ISACA (Information System Audit And Control Association). Auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan pemeriksaansifat dan kedalaman pemeriksaan.
  4. Laporan juga harus menyebutkan organisasi yang diperiksa, pihak pengguna laporan yang dituju, dan batasan-batasan distrubusi laporan.
  5.  Laporan juga harus memasukkan temuan,kesimpulan, rekomendasi, sebagaimana layaknya laporan audit.

Audit sistem informasi berbasis kendali merupakan  suatu sistem yang mencegah, mendeteksi atau memperbaiki kejadian yang tidak dibenarkan (unlawfulevents) seperti: unautorized (tidak nyambung), innacurrete(kurang baik), incomplete(tidak komplet/tidak sesuai), redundant(mubazir), ineffective, ineffeicient event.tujuanya yaitu untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dari kejadian yang dibenarkan.

Berdasarkan standar manajemen Internasional Standar Organization (ISO) yaitu ISO 9001-2000, penilaian kondisi sistem mutu mempunyai 4 skala yaitu:

  • P (Poor) yaitu sistem mutu praktis belum terbentuk. Disarankan untuk meninjau ulang keseluruhan proses.
  • W (Weak) yaitu masih banyak elemen sistem manajemen mutu yang tidak sesuai standar.
  • F (Fair) yaitu beberapa elemen sistem telah sesuai standar tetapi masih ada yang belum sesuai bahkan tidak ada sama sekali.
  • S (Strong) yaitu Sebagian besar persyaratan ISO 9001-2000 telah dapat dipenuhi oleh sistem.
b) Prinsip-Prinsip Dasar Proses Audit Sistem Informasi
  • Ethical Conduct : Berdasarkan pada profesionalisme, kejujuran, integritas kerahasiaan, dan kebijaksanaan.
  • Fair Presentation : Kewajiban melaporkan secara jujur dan akurat.
  • Due Professional Care : Implementasi dari kesungguhan dan pertimbangan yang diberikan.
  • Independence
  • Evidence-Base Approach
Adapun proses-proses meng-audit, seperti 
  • Perencanaan Audit (Planning The Audite)
  • Pengujian Pengendalian (Test of Controls)
  • Pengujian Transaksi (Test of Transaction)
  • Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil (Tests of Balances or Overal Result)
  • Penyelesaian/ Pengakhiran Audit (Completion of The Audit)

c) Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi

Standar Audit SI tidak lepas dari standar professional seorang auditor SI, yaitu ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggung jawab profesinya.

3. Jelaskan:
a.) Kontrol Internal: Proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan tertentu atau suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.

Ruang Lingkup Kontrol Internal: Menilai keefektifan sistem pengendalian intern, pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.

Sistem Kontrol Internal : Suatu sistem atau sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan prgram perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.

b) Control Objectives: Efektivitas proses departemen dalam mendukung desain dan persetujuan kerangka pengendalian program berbasis risiko dan mengatur dan mendukung pengumpulan dan penggunaan laporan penerima.

Control Risks: Risiko pengendalian (control risks) adalah salah satu material yang tidak dapat dicegah ataupun dideteksi secara tepat pada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern perusahaan. 

c) Management Control Framework: Mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk mengevaluasi kinerja berbagai sumber daya organisasi secara keseluruhan.

Application Control Framework: Sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan dan kegiatan tertentu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan ruang lingkup proses  bisnis individu atau sistem aplikasi.

d)  Corporate IT Governance : Kumpulan kebijakan, proses atau aktifitas dan prosedur untuk mendukung pengoperasian TI agar hasilnya sejalan dengan strategi bisnis.

4. Aspek Management Control Framework :

  • Defining, creating, redefining, retiring data (dengan wawancara, observasi)
  • Membuat database tersedia untuk semua user
  • Menginformasikan dan melayani user
  • Memelihara integritas data
  • Monitoring operations

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar