1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Standar Audit Sistem Informasi
2. Jelaskan :
a) Konsep Dasar Kontrol dan Audit Sistem Informasi (SI)
Audit Sistem Informasi adalah proses
pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer
dapat mengamankan aset (Asset Saveguard), memelihara integritas data (Data
Integrity), dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif (Effectivity),
dan menggunakan sumber daya secara efisien (Efficiency).
Sedangkan pegertian kontrol
disebut juga pengendalian yang berarti sebuah sistem dengan kata
lain merupakan sekumpulan komponen yang saling berelasi
yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau
tujuan, keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan, dan pemeriksaan.
Dalam proses pelaksanaan audit sistem
informasi berbasis kendali sesuai standar audit yaitu:
- Mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik seperti survei, interview, observasi, review.
- Jika bukti –bukti berupa bukti elektronis (data bentuk file suftcopy) maka auditor menerapkan sistem teknik audit berbantuan komputer yang disebut CAAT (Computer Aided Auditing Technique) yang bertujuan untuk menganalisa data seperti penjualan, pembelian, transaksi, dan lain-lain)
- Sesuai standar auditing ISACA (Information System Audit And Control Association). Auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan pemeriksaansifat dan kedalaman pemeriksaan.
- Laporan juga harus menyebutkan organisasi yang diperiksa, pihak pengguna laporan yang dituju, dan batasan-batasan distrubusi laporan.
- Laporan juga harus memasukkan temuan,kesimpulan, rekomendasi, sebagaimana layaknya laporan audit.
Audit sistem informasi berbasis kendali
merupakan suatu sistem yang mencegah, mendeteksi atau memperbaiki
kejadian yang tidak dibenarkan (unlawfulevents) seperti: unautorized (tidak
nyambung), innacurrete(kurang baik), incomplete(tidak komplet/tidak sesuai),
redundant(mubazir), ineffective, ineffeicient event.tujuanya yaitu untuk
mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dari kejadian yang dibenarkan.
Berdasarkan standar manajemen Internasional
Standar Organization (ISO) yaitu ISO 9001-2000, penilaian kondisi
sistem mutu mempunyai 4 skala yaitu:
- P (Poor) yaitu sistem mutu praktis belum terbentuk. Disarankan untuk meninjau ulang keseluruhan proses.
- W (Weak) yaitu masih banyak elemen sistem manajemen mutu yang tidak sesuai standar.
- F (Fair) yaitu beberapa elemen sistem telah sesuai standar tetapi masih ada yang belum sesuai bahkan tidak ada sama sekali.
- S (Strong) yaitu Sebagian besar persyaratan ISO 9001-2000 telah dapat dipenuhi oleh sistem.
b) Prinsip-Prinsip Dasar Proses Audit Sistem Informasi
- Ethical Conduct : Berdasarkan pada profesionalisme, kejujuran, integritas kerahasiaan, dan kebijaksanaan.
- Fair Presentation : Kewajiban melaporkan secara jujur dan akurat.
- Due Professional Care : Implementasi dari kesungguhan dan pertimbangan yang diberikan.
- Independence
- Evidence-Base Approach
Adapun
proses-proses meng-audit, seperti
- Perencanaan Audit (Planning The Audite)
- Pengujian Pengendalian (Test of Controls)
- Pengujian Transaksi (Test of Transaction)
- Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil (Tests of Balances or Overal Result)
- Penyelesaian/ Pengakhiran Audit (Completion of The Audit)
c) Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi
Standar Audit SI tidak lepas dari standar
professional seorang auditor SI, yaitu ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi
yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggung jawab
profesinya.
3. Jelaskan:
a.) Kontrol Internal:
Proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi
yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan tertentu atau
suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi.
Ruang Lingkup Kontrol
Internal: Menilai keefektifan sistem pengendalian intern, pengevaluasian
terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki
organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.
Sistem Kontrol Internal :
Suatu sistem atau sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur
organisasi, metode, dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan
perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan prgram perusahaan dan
mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
b) Control Objectives: Efektivitas
proses departemen dalam mendukung desain dan persetujuan kerangka pengendalian
program berbasis risiko dan mengatur dan mendukung pengumpulan dan penggunaan
laporan penerima.
Control
Risks: Risiko pengendalian (control risks) adalah salah satu material
yang tidak dapat dicegah ataupun dideteksi secara tepat pada waktunya oleh
berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern perusahaan.
c) Management
Control Framework: Mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk
mengevaluasi kinerja berbagai sumber daya organisasi secara keseluruhan.
Application Control Framework:
Sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan dan
kegiatan tertentu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan ruang lingkup
proses bisnis individu atau sistem aplikasi.
d) Corporate
IT Governance : Kumpulan kebijakan, proses atau aktifitas dan prosedur
untuk mendukung pengoperasian TI agar hasilnya sejalan dengan strategi bisnis.
4. Aspek
Management Control Framework :
- Defining, creating, redefining, retiring data (dengan wawancara, observasi)
- Membuat database tersedia untuk semua user
- Menginformasikan dan melayani user
- Memelihara integritas data
- Monitoring operations
Sumber: