Ide sebenarnya diawali dari Auto-ID Center yang berbasis pada RFID ( Radio Frequency Indentification ) dan identifikasinya yang cukup unik melalui Electronic Product code, namun hal ini pun berkembang menjadi obyek yang beralamat yakni IP ( Internet Protocol ) atau URI ( Uniform Resource Identifier ). Pada generasi berikutnya di aplikasi Internet yang menggunakan IPv6 ( Internet Protocol Version 6 ) akan sanggup berkomunikasi dengan perangkat yang melekat pada hampir seluruh benda buatan manusia dikarenakan ruang alamat yang sangat luas dari IPv6. Dalam sistem ini dapat membangun sebuah obyek dalam skala besar.
Cara kerja dari Internet of Things yaitu dengan menggunakan sebuah argumentasi pemrograman dimana disetiap perintah argumen tersebut menghasilkan interaksi antara sesama mesin yang terhubung dengan internet secara otomatis dengan berapa pun jauhnya jarak. Peran manusia disini tidak lebih dari seorang pengatur serta pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.Ujian terbesar dalam mengkonfigurasi IoT yakni menyusun jaringan komunikasi sendiri dimana jaringan itu sangat amat kompleks serta perlu sistem keamanan yang ketat.Disamping itu, faktor biaya yang cukup mahal pula yang menyebabkan kegagalan yang berujung pada gagalnya proses produksi.
Pembagian Internet of Things yang dikemukan oleh Beecham Research's dengan sektor-sektor yang sangat luas dibagi menjadi kedalam 9 bagian yaitu :
- Sektor Pembangunan
- Sektor Energi
- Sektor Rumah Tangga
- Sektor Kesehatan
- Sektor Industri
- Sektor Transportasi
- Sektor Perdagangan
- Sektor Keamanan
- Sektor Teknologi dan Jaringan
Internet of Things lebih mengacu kepada pengidentifikasian sebuah obyek yang dipresentasikan secara virtual di dunia maya atau internet. Jadi, bisa disimpulkan bila IoT adalah bagaimana sebuah obyek yang nyata di dunia ini digambarkan kedalam bentuk dunia maya ( Internet ). Pengidentifikasian tersebut dapat dilakukan menggunakan beberapa teknologi, diantaranya :
- Kode Batang ( Barcode )
- Kode QR ( QR Code )
- Identifikasi Frekuensi Radio ( RFID )
Manfaat Internet of Things tentunya mempermudah pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Selain itu kita bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada. Contohnya adalah barcode yang tertera disebuah produk. Dengan adanya barcode, bisa dicek produk mana yg paling laris terjual dan yang kurang diminati. Karena dengan adanya barcode kita tak perlu susah untuk menghitung produk secara manual. Internet of Things juga diaplikasikan kedalam B2B dan instansi pemerintahan, diantaranya :
- Iklan dan pemasaran terhubung
- Sistem pengelolaan sampah
- Jaringan listrik pintar yang menyesuaikan tarif untuk pengunaan puncak energi
- Sister air cerdas
- Penggunaan dalam industri