Minggu, 22 November 2015
Selasa, 27 Oktober 2015
Internet of Things ( IoT )
Internet of Things adalah sebuah konsep yang diarahkan sesuai tujuan-tujuan tertentu, seperti memperluas kegunaan dari konektivitas internet yang terhubung secara terus-menerus tanpa henti. Ada pula kemampuan yang termasuk kedalam benda didunia nyata seperti sharing data, remote control, dsb. Contohnya seperti bahan pangan, elektronik, koleksi, dan peralatan apapun, termasuk semua benda hidup yang jaringan lokal global melalui sensor yang sudah dipasang dan selalu aktif. Istilah Internet of Things awalnya dicetuskan oleh Kevin Ashton tahun 1999 lalu mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Ide sebenarnya diawali dari Auto-ID Center yang berbasis pada RFID ( Radio Frequency Indentification ) dan identifikasinya yang cukup unik melalui Electronic Product code, namun hal ini pun berkembang menjadi obyek yang beralamat yakni IP ( Internet Protocol ) atau URI ( Uniform Resource Identifier ). Pada generasi berikutnya di aplikasi Internet yang menggunakan IPv6 ( Internet Protocol Version 6 ) akan sanggup berkomunikasi dengan perangkat yang melekat pada hampir seluruh benda buatan manusia dikarenakan ruang alamat yang sangat luas dari IPv6. Dalam sistem ini dapat membangun sebuah obyek dalam skala besar.
Cara kerja dari Internet of Things yaitu dengan menggunakan sebuah argumentasi pemrograman dimana disetiap perintah argumen tersebut menghasilkan interaksi antara sesama mesin yang terhubung dengan internet secara otomatis dengan berapa pun jauhnya jarak. Peran manusia disini tidak lebih dari seorang pengatur serta pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.Ujian terbesar dalam mengkonfigurasi IoT yakni menyusun jaringan komunikasi sendiri dimana jaringan itu sangat amat kompleks serta perlu sistem keamanan yang ketat.Disamping itu, faktor biaya yang cukup mahal pula yang menyebabkan kegagalan yang berujung pada gagalnya proses produksi.
Pembagian Internet of Things yang dikemukan oleh Beecham Research's dengan sektor-sektor yang sangat luas dibagi menjadi kedalam 9 bagian yaitu :
Ide sebenarnya diawali dari Auto-ID Center yang berbasis pada RFID ( Radio Frequency Indentification ) dan identifikasinya yang cukup unik melalui Electronic Product code, namun hal ini pun berkembang menjadi obyek yang beralamat yakni IP ( Internet Protocol ) atau URI ( Uniform Resource Identifier ). Pada generasi berikutnya di aplikasi Internet yang menggunakan IPv6 ( Internet Protocol Version 6 ) akan sanggup berkomunikasi dengan perangkat yang melekat pada hampir seluruh benda buatan manusia dikarenakan ruang alamat yang sangat luas dari IPv6. Dalam sistem ini dapat membangun sebuah obyek dalam skala besar.
Cara kerja dari Internet of Things yaitu dengan menggunakan sebuah argumentasi pemrograman dimana disetiap perintah argumen tersebut menghasilkan interaksi antara sesama mesin yang terhubung dengan internet secara otomatis dengan berapa pun jauhnya jarak. Peran manusia disini tidak lebih dari seorang pengatur serta pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.Ujian terbesar dalam mengkonfigurasi IoT yakni menyusun jaringan komunikasi sendiri dimana jaringan itu sangat amat kompleks serta perlu sistem keamanan yang ketat.Disamping itu, faktor biaya yang cukup mahal pula yang menyebabkan kegagalan yang berujung pada gagalnya proses produksi.
Pembagian Internet of Things yang dikemukan oleh Beecham Research's dengan sektor-sektor yang sangat luas dibagi menjadi kedalam 9 bagian yaitu :
- Sektor Pembangunan
- Sektor Energi
- Sektor Rumah Tangga
- Sektor Kesehatan
- Sektor Industri
- Sektor Transportasi
- Sektor Perdagangan
- Sektor Keamanan
- Sektor Teknologi dan Jaringan
Internet of Things lebih mengacu kepada pengidentifikasian sebuah obyek yang dipresentasikan secara virtual di dunia maya atau internet. Jadi, bisa disimpulkan bila IoT adalah bagaimana sebuah obyek yang nyata di dunia ini digambarkan kedalam bentuk dunia maya ( Internet ). Pengidentifikasian tersebut dapat dilakukan menggunakan beberapa teknologi, diantaranya :
- Kode Batang ( Barcode )
- Kode QR ( QR Code )
- Identifikasi Frekuensi Radio ( RFID )
Manfaat Internet of Things tentunya mempermudah pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Selain itu kita bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada. Contohnya adalah barcode yang tertera disebuah produk. Dengan adanya barcode, bisa dicek produk mana yg paling laris terjual dan yang kurang diminati. Karena dengan adanya barcode kita tak perlu susah untuk menghitung produk secara manual. Internet of Things juga diaplikasikan kedalam B2B dan instansi pemerintahan, diantaranya :
- Iklan dan pemasaran terhubung
- Sistem pengelolaan sampah
- Jaringan listrik pintar yang menyesuaikan tarif untuk pengunaan puncak energi
- Sister air cerdas
- Penggunaan dalam industri
Senin, 28 September 2015
Ciri, Unsur dan Teori Organisasi
Ciri
, Unsur dan Teori Organisasi
Ciri-Ciri Organisasi
Organisasi dapat dibedakan dengan melihat ciri-ciri organisasi
yang beraneka ragam antara lain sebagai berikut.
a. Ciri-Ciri Organisasi Secara Umum
a. Ciri-Ciri Organisasi Secara Umum
- Memiki tujuan dan sasaran
- Memiliki komponen yaitu atasan dan bawahan
- Adanya kerja sama yang terstruktur
- Memiliki pendegelasian wewenang dan koordinasi
tugas-tugas.
- Memiliki keterikatakan format dan tatat tertip
yang harus ditaati
b. Ciri-Ciri Organisasi Menurut Para Ahli yaitu
Berelson dan Steiner
- Formalitas, adalah ciri organisasi sosial
yang merujuk pada perumusan tertulis daripada peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dan
seterusnya
- Hierarki, adalah ciri organisasi yang mengacu pada pola
kekuasaan dan kewenangan yang berbentuk piramida, artinya terdapat
orang-orang tertentu dengan kekuasaan dan kewenangan yang tinggi dari pada
orang biasa dalam organisasi tersebut.
- Besar dan Kompleksnya, adalah ciri organisasi sosial
yang memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah
tidak langsung (impersonal) yang biasanya disebut dengan "gejala
birokrasi"
- Lamanya (Duration), adalah ciri organisasi dimana
eksistensi organisasi lebih lama dari pada keanggotaan pada organisasi
tersebut.
c. Ciri-Ciri Organisasi Modern
- Organisasi bertambah besar
- Penggunaan staf lebih intensif
- Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
- Pengelolaan data semakin cepat
- Adanya prinsip-prinsip atau azas-asaz organisasi
- Cenderung spesialisasi
Unsur-Unsur Organisasi
Setiap organisasi memiliki beragam unsur
antara lain sebagai berikut.
a. Unsur-Unsur Organisasi Secara Umum
- Man, adalah unsur utama pembentuk organisasi yang
disebut sebagai personil atau anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya
terdiri atas unsur pimpinan (administrator) sebagai pemimpin tertinggi
organisasi, para manajer pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai
fungsinya dan para pekerja (workers). Setiap hal tersebut merupakan
kekuatan organisasi.
- Kerja Sama, adalah unsur organisasi dimana
setiap anggota atau personil melakukan perbuatan secara bersama-sama untuk
tujuan bersama.
- Tujuan Bersama, adalah Sasaran yang ingin
dicapai/ diharapkan baik dari prosedur, program, pola atau titik akhir
dari pekerjaan organisasi tersebut.
- Peralatan (Equipment), adalah sarana dan prasarana
yang berupa kelengkapan dari organisasi tersebut baik itu berupa bangunan
(gedung, kantor), materi, uang, dan kelengkapan lainnya.
- Lingkungan (Environment), adalah unsur organisasi yang
juga memiliki pengaruh. Faktor tersebut adalah ekonomi, sosial budaya,
strategi, kebijaksanaan. anggaran, dan peraturan yang telah
ditetapkan.
- Kekayaan Alam, yang termasuk dengan kekayaan
alam adalah air, cuaca, keadaan iklim, flora dan fauna.
- Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi, adalah landasan dari
organisasi yang berada pada visi organisasi tersebut dibuat.
b. Unsur-Unsur Organisasi Menurut Keith
Davis
- Unsur Pertama, bahwa partisipasi atau
keikutsertaan sesungguhnya merupakan keterlibatan mental dan perasaan,
lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah
- Unsur Kedua, adanya sikap sukarela dalam
membantu kelompok mencapai tujuan tertentu.
- Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab merupakan
rasa yang paling menonjol dalam menjadi anggota
c. Unsur-Unsur Dasar Organisasi
- Personil atau anggota
- Visi
- Misi
- Wewenang
- Struktur
- Hubungan
- Formalitas
- Sumber Energi
- Proses Kegiatan organisasi
Teori-Teori Organisasi
Terdapat macam-macam
teori organisasi antara lain sebagai berikut.
a. Teori Organisasi Klasik adalah teori yang
memiliki konsep organisasi mulai dari tahun 1800 (abad 19) yang mendefinisikan
organisasi adalah sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lain
ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi serta pemberian petunjuk mekanistik struktural
yang kaku dan tidak kreatif yang digambarkan oleh para teoritisi. Teori Klasik
disebut juga dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam 3 jenis
aliran antara lain sebagai berikut.
- Teori Birokrasi, teori birokrasi dikemukakan
oleh Max Weber dalam bukunya yang berjudul "The Protestant Ethic and
Spirit of Capitalism
- Teori Administrasi, teori administrasi
dikembangkan atas sumbangan dari Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa
serta Mooeny dan Reliey dari Amerika
- Manajemen Ilmiah, teori ini dikembangkan oleh
Frederick Winslow Taylor yang dimulai pada tahun 1900.
b. Teori Organisasi Neoklasik adalah Teori yang
menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan sosial, baik sebagai individu
dan kelompok dalam lingkungan kerja. Teori Neoklasik adalah teori/aliran
hubungan manusia (The Human Relation Movement). Dalam pembagian kerja,
diperlukan hal-hal berikut yang telah dikemukakan teori neoklasik antara lain
sebagai berikut.
- Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam
proses pengambilan keputusan
- Perluasan kerja, yaitu sebagai kebalikan dari
pola spesialisasi
- Manajemen bottom-up, yang akan memberikan
kesempatan para junior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
manajemen puncak.
c. Teori Organisasi Modern adalah teori yang
bersifat terbuka dimana semua unsur organisasi satu kesatuan yang saling
ketergantungan. Teori modern dipelopori oleh Herbert Simon yang ditandai dan
dimulai disaat berakhirnya gerakan contingency. Teori modern disebut juga sebagai
analisa system pada organisasi yang merupakan aliran ketiga terbesar dalam
teori organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori Katz dan Robert
kahn dalam bukunya "the social psychology of organization". yang
menjelaskan dalam bukunya mengenai keunggulan sistem terbuka
Sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/04/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-ciri-manfat-unsur-unsur-organisasi.html
Arti Pengertian Organisasi
Organisasi
Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli
terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
·
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
·
James D. Mooney mengemukakan
bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama
·
Chester I. Bernard berpendapat
bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih
·
Stephen P. Robbins menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi
dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti;
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada
di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus
menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur
hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang
konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota,
orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Sumber : https://id.wikipedia.org/
Sabtu, 20 Juni 2015
Ilmu Budaya Dasar
Kompetensi Dasar Apa Yang Ingin Dicapai
Setelah Anda Belajar Ilmu Budaya Dasar (IBD)
?
Kompetensi yang ingin saya capai melalui sudut pandang
sebagai seorang mahasiswa yakni , Agar saya selaku mahasiswa dapat menjadi
seseorang yang berpikiran luas namun kritis terhadap sekitar, memiliki tingkat kekreatifan yang memadai ,
sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, memiliki kepekaan terhadap orang
lain dan empati sosial, bersikap demokratis, memiliki keadaban, serta dapat
ikut serta dalam berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial dan budaya
secara arif dan bijaksana.
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) ini diharapkan dapat menjadi sebuah pelajaran, khusunya kami selaku mahasiswa dalam menghadapi tantangan sosial budaya dikemudian hari. Serta mampu memberikan kontribusi positif guna melakukan pemecahan masalah-masalah sosial budaya.
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) ini diharapkan dapat menjadi sebuah pelajaran, khusunya kami selaku mahasiswa dalam menghadapi tantangan sosial budaya dikemudian hari. Serta mampu memberikan kontribusi positif guna melakukan pemecahan masalah-masalah sosial budaya.
Apa Pendapat Kalian Tentang
Perbedaan Suku – Suku Yang Ada Di Indonesia Dapat Bersatu Menjadi Suatu
Kesatuan Yang Disebut Bhineka Tunggal Ika Yang Menjadi Dasar Negara Indonesia ?
Pendapat
saya mengenai hal tersebut yakni sangatlah baik. Kenapa? Karena dengan
bersatunya aneka suku yang ada di Indonesia dapat membuktikan satu hal yakni
meskipun diwarnai oleh beragam suku bangsa , namun dengan mempersatukan misi
dan sudut pandang keseluruhan suku tersebut , maka tercapailah sebuah persatuan
yang membentuk satu kesatuan yang utuh. Selain itu, dampak lain yang dapat kita
rasakan adalah lebih memperkaya kita selaku warga negara tentang budaya -budaya
yang berasal dari masing-masing suku di Indonesia.
Manakah Yang Benar, Kebudayaan Adalah Produk Manusia Atau Manusia Adalah Produk Kebudayaan ? (Jelaskan)
Manakah Yang Benar, Kebudayaan Adalah Produk Manusia Atau Manusia Adalah Produk Kebudayaan ? (Jelaskan)
Saya
berpendapat bahwa kebudayaan adalah produk manusia.
Dasar dari pendapat saya diatas yaitu , dikarenakan manusia lah yang menciptakan sebuah kebudayaan. Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Kebudayaan tersebut pada nantinya akan dilestarikan , baik dengan cara menurunkan kepada generasi dibawahnya dengan mencontohkan kebudayaan tersebut , maupun yang hanya berupa cerita dari mulut ke mulut. Selain itu , produk-produk kebudayaan pun dapat digunakan sebagai penunjang kehidupan manusia itu sendiri.
Dasar dari pendapat saya diatas yaitu , dikarenakan manusia lah yang menciptakan sebuah kebudayaan. Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Kebudayaan tersebut pada nantinya akan dilestarikan , baik dengan cara menurunkan kepada generasi dibawahnya dengan mencontohkan kebudayaan tersebut , maupun yang hanya berupa cerita dari mulut ke mulut. Selain itu , produk-produk kebudayaan pun dapat digunakan sebagai penunjang kehidupan manusia itu sendiri.
Sabtu, 25 April 2015
Ilmu Budaya Dasar
Suku
Mamasa
Suku Mamasa, adalah suatu komunitas masyarakat
asli yang berada di kabupaten Mamasa di provinsi Sulawesi Barat. Masyarakat
suku Mamasa tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Mamasa. Selain itu
populasi suku Mamasa juga terdapat di kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.
Suku Mamasa merupakan bagian dari sub-suku Toraja. Secara adat-istiadat dan budaya, berkerabat dengan suku Toraja. Selain itu bahasa Mamasa juga mirip dengan bahasa Toraja. Oleh karena itiu suku Mamasa ini sering juga disebut sebagai suku Toraja Mamasa. Tapi walaupun orang Mamasa mengaku berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai suku To Mamasa. Selain itu masyarakat suku Mamasa tidak memiliki upacara adat sebanyak sebagaimana upacara adat di Toraja.
Orang Mamasa sebagian masih ada yang mempraktekkan tradisi dari agama tradisional leluhur mereka, yang disebut "Ada' Mappurondo" atau "Aluk Tomatua". Tradisi agama tradisional ini tetap terpelihara dan terus terwariskan ke generasi berikutnya. Tradisi dari Ada 'Mappurondo ini dilaksanakan terutama setelah panen padi berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka.
Ada satu tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, aitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Mereka percaya bahwa semua mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang sama dalam kehidupan sesudahnya,
Suku Mamasa memiliki rumah adat yang berfungsi sebagai rumah tinggal di masa lalu maupun sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Rumah adat suku Mamasa ini sangat unik, yang menurut mereka menyerupai bentuk kapal, seperti kapal-kapal para nenekmoyang mereka ketika berangkat dari negri asal, menyeberangi laut dan berhenti di daerah ini melalui hulu sungai. Rumah adat suku Mamasa mirip dengan rumah adat suku Toraja. Kemiripan ini dikarenakan memang asal-usul suku Mamasa dan suku Toraja adalah berasal dari satu rumpun.
Suku Mamasa merupakan bagian dari sub-suku Toraja. Secara adat-istiadat dan budaya, berkerabat dengan suku Toraja. Selain itu bahasa Mamasa juga mirip dengan bahasa Toraja. Oleh karena itiu suku Mamasa ini sering juga disebut sebagai suku Toraja Mamasa. Tapi walaupun orang Mamasa mengaku berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai suku To Mamasa. Selain itu masyarakat suku Mamasa tidak memiliki upacara adat sebanyak sebagaimana upacara adat di Toraja.
Orang Mamasa sebagian masih ada yang mempraktekkan tradisi dari agama tradisional leluhur mereka, yang disebut "Ada' Mappurondo" atau "Aluk Tomatua". Tradisi agama tradisional ini tetap terpelihara dan terus terwariskan ke generasi berikutnya. Tradisi dari Ada 'Mappurondo ini dilaksanakan terutama setelah panen padi berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka.
Ada satu tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, aitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Mereka percaya bahwa semua mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang sama dalam kehidupan sesudahnya,
Suku Mamasa memiliki rumah adat yang berfungsi sebagai rumah tinggal di masa lalu maupun sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Rumah adat suku Mamasa ini sangat unik, yang menurut mereka menyerupai bentuk kapal, seperti kapal-kapal para nenekmoyang mereka ketika berangkat dari negri asal, menyeberangi laut dan berhenti di daerah ini melalui hulu sungai. Rumah adat suku Mamasa mirip dengan rumah adat suku Toraja. Kemiripan ini dikarenakan memang asal-usul suku Mamasa dan suku Toraja adalah berasal dari satu rumpun.
Mengenang
beberapa tahun silam dan terkesima dengan cerita Deng Marowa, seorang pensiunan
guru yang tinggal di Lemba Banggo, dekat BTS Telkomsel, Desa Osango, Kec.
Mamasa. Bahwa Mamasa itu bukanlah sekedar sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi
Barat. Tetapi kabupaten yang berhawa sejuk ini adalah salah satu pusat
peradaban manusia di masa lalu. Mungkin lebih dari itu, menurut Deng Marowa,
moyang orang Mamasa adalah, manusia-manusia pertama di muka bumi ini setelah
air bah- banjir besar -jaman Nabi Musa AS.
Bukan
sekedar bertutur, pria usia gaek, Deng Marowa itu mengeluarkan juga catatan
tentang hipotesanya itu dalam bentuk buku tebal yang telah ditulisnya
bertahun-tahun. Meskipun masih menggunakan mesin ketik manual, dimana karakter
“A”-nya sudah kabur. Tapi penulis dapat juga mencerna tulisan yang ratusan
halaman itu yang intinya adalah sejarah manusia-manusia pertama di Mamasa.
Dalam hipotesa-hipotesa antropologinya tersebut Deng Marowa juga member
gambaran kuat bahwa moyang orang Mamasa adalah nenek-neneknya orang-orang
Sulawesi yang juga merupakan manusia-manusia pertama di bumi. Mereka membangun
perdabannya secara terus menerus, menciptakan budaya, agama dan seni serta
menata pola-pola sosialnya dalam bentuk pemerintahan, kemudian hari di kenal dengan
kehadatan Mamasa.
Tentang asal usul orang Mamasa, hampir semua catatan tentang Mamasa menyebutkan, bahwa dalam kisaran cerita yang diturunkan secara turun temurun. Tentang enam orang bersaudara, berbadan besar dan tegak dari Ulu Sa’dang (wilayah ini dalam Kabupaten Tana Toraja, red.) berjalan melakukan pengembaraan. Mereka itu bernama Puang Rimulu,’ Mangkoana (Lando Belue’), Pongka Padang, Bombong Langi, Lando Guntu dan Lombeng Susu.
Tentang pertemuan
antara Pongka Padang dan To Rije’ne tersebut, selain perpaduan asmara dua
manusia, satu dari laut dan satu dari gunung. Secara tersirat menyimpulkan
adanya pertemua dua dunia budaya yang berbeda. To Rije’ne, bila dieja secara
sintaksis, To, berarti manusia atau orang, Rije’ne artinya dari air. Kosa kata
ini adalah bahasa Makassar, bahasa yang dipakai pada salah satu pusat kerajaan
dan budaya di Sulawesi Selatan, yaitu Kerajaan Gowa. Dan disebutkan juga dalam
berbagai literatur bahwa dari Gowa adalah salah pusat penyebaran
manusia-manusia pertama di Sulawesi Selatan. Juga bila melihat nama-nama dari
sebelas cucu Pongka Padang – To Rije’ne, ada Daeng Matana di Mambi, Daeng Maroe
di Taramanu’ (Ulu Manda’), Daeng Kamahu di Sumahu, Daeng Maroe di Taramanu,
memiliki kemiripan dengan nama-nama orang Makassar.
Ditemukan beberapa kosa kata dalam bahasa Mamasa yang sangat identik dengan
Bahasa Makassar, misalnya “pira,” dan “allo.” Proses geminasi (penebalan) untuk
mengatakan “berapa hari” bahasa Mamasa menyebutnya “piranggallo,” identik
dengan Bahasa Makassar pada arti yang sama. Namun begitu untuk menarik satu
kesimpulan, empirik seperti ini butuh yang riset yang mendalam.
Catatan
tentang asal usul orang Mamasa dan budayanya menjadikan daerah yang terletak di
dataran tinggi Pulau Sulawesi ini adalah wilayah yang ternama di masa lalu.
Mamasa yang dulu masih kental dengan sebuta kawasan atau daerah Pitu Ulunna
Salu adalah moyang yang berdifusi secara luas ke seluruh suku-suku bangsa di
Pulau Sulawesi, khususnya pada Mandar, Bugis dan Makassar.
Karena itu
memiliki akar budaya yang kuat. Bahkan oleh kekuatan budayanya, Mamasa memili
perisinsipnya yang diturunkan oleh moyangnya, dimana orang Mamasa telah
diajarkan pola-pola kebersamaan dan kegotongroyongan yang dikenal dengan
istilah “Mesa Kada dipotuo, patang kada dipomate.” Ini adalah nalar lokal yang
memiliki akar yang kuat dan hidup dalam diri orang-orang Mamasa. Menjadikan
Mamasa daerah yang kental persaudaraaannya satu sama lain. Sehinga tidak persoalan
atau permasalahan yang tidak dapat diselesaikan. Karena orang-orang Mamasa
menjunjung tinggi norma-norma adat yang telah melingkupinya secara turun
temurun.
“Saya
melihat hal ini adalah kekuatan yang tidak ternilai harganya bila dikaitkan
dengan upaya-upaya percepatan pembangunan masyarakat Mamasa secara luas. Dimana
dengan akar budaya tersebut, pemerintah akan menempatkan dirinya sebagai
inspirator dan motivator dalam pembangunan. Tentunya dengan tetap kedepankan
etika-etika budaya yang berkembang di masyarakat, secara lansung dapat
memberikan kesepahaman yang sama, bahwa masyarakat itu bukan semata-mata
sebagai obyek pembangunan, tetapi juga adalah bagian terpentig bagi kemajuan
daerah ini. Artinya, masyarakat ditempatkan sebagai pelibat dan juga adalah
pelaku pembangunan.”
Begitu
dikatakan oleh Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi dalam melihat prospek untuk
membangun Mamasa dalam bingkai budaya, itu adalah upaya-upaya pemerintah daerah
membangun daerah ini secara seutuhnya. Dengan kata lain, bahwa masyarakat yang
sejatera itu, adalah sejahtera secara penuh atas ketersediaan kebutuhan jasmani
dan rohani. Atas beberapa frame-frame wacana di atas serta kekuatan nalar lokal
dan kemandirian budaya dan wilayah yang dimiliki oleh Mamasa, kenapa daerah
belum mendapat pengukuhan sebagai suku bangsa. Bahkan karena tidak mandirinya
tersebut, Mamasa masih dibayang-bayangi dintara Suku Toraja dan Mandar.
Pada
hal untuk menjadi suku bangsa disebutkan cirinya. Bahwa Kelompok etnik atau
suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya
mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis
keturunan yang dianggap sama dentitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang
lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa,agama,
perilaku, dan ciri-ciri biologis. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas).
Hipotesa
lain yang bersumber dari beritadaerah.com, budaya sulawesi dan
alexnova-alex.blogspot.com, letak geografis dan historis kabupaten mamasa
mengisyaratkan Mamasa sebagai suku yang mandiri dengan menyebutkan, bahwa Suku
Mamasa, adalah suatu komunitas masyarakat asli yang berada di kabupaten Mamasa
di provinsi Sulawesi Barat. Masyarakat suku Mamasa tersebar di seluruh
kecamatan di kabupaten Mamasa. Selain itu populasi suku Mamasa juga terdapat di
kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Disebutkan pula, walaupun orang Mamasa
mengaku berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka
sebagai suku To Mamasa.
Selain itu
masyarakat Mamasa tidak memiliki upacara adat sebanyak sebagaimana
upacara adat di Toraja. Orang-oran Mamasa dulu dan masih ada sebagian yang
mempraktekkan tradisi dari agama tradisional leluhur mereka, yang disebut
"Ada' Mappurondo" atau "Aluk Tomatua". Tradisi agama
tradisional ini tetap terpelihara dan terus terwariskan ke generasi berikutnya.
Tradisi dari Ada 'Mappurondo ini dilaksanakan terutama setelah panen padi
berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka.
Ciri lain
Suku Mamasa yang spesifik dari agama tradisionalnya yaitu tradisi penguburan
orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan
sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Mereka percaya bahwa semua
mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang sama dalam
kehidupan sesudahnya, Orang-orang Mamasa juga berbicara dalam bahasa Mamasa.
Bahasa Mamasa ini dikelompokkan ke dalam sub-dialek dari bahasa Toraja, karena
banyak terdapat kesamaan bahasa antara bahasa Mamasa dan bahasa Toraja.
Penutur-penutur Bahasa Mamasa dijumpai di sepanjang sungai Mamasa Provinsi
Sulawesi Barat. Bahasa Mamasa memiliki beberapa dialek, yaitu, dialek Mamasa
Utara, dialek Mamasa Tengah, dialek Pattae’ (Mamasa Selatan, Patta’ Binuang,
Binuang, Tae’, Binuang-Paki-Batetanga-Anreapi).
Sisi lain
dalam kehidupan orang Mamasa adalah memiliki rumah Adat, yang disebut sebagai
"Banua" yang berarti "rumah", terdiri dari 5 jenis rumah
dan digunakan berdasarkan tingkatan sosial, yaitu, Banua Layuk, “layuk” berarti
"tinggi", maka “Banua Layuk” artinya “Rumah Tinggi”, yang berukuran
besar dan tinggi. Pemilik rumah ini merupakan pemimpin dalam masyarakat atau
bangsawan. Banua Layuk berlokasi di Rantebuda, Buntukasisi. Orobua dan
Tawalian. Semua berada di wilayah kecamatan Mamasa. Banua Sura, “sura” berarti
“ukir”, jadi “Banua Sura” berarti “Rumah Ukir”, besar dan tingginya tidak
seperti banua layuk. Penghuni rumah merupakan pemimpin dalam masyarakat dan
bangsawan. Banua Bolong, “bolong” berarti “hitam”. Rumah ini dihuni oleh orang
kaya dan pemberani dalam masyarakat. Banua Rapa, rumah ini memiliki warna asli
(tidak diukir dan tidak dihitamkan), dihuni oleh masyarakat biasa.Banua
Longkarrin, rumah bagian tiang paling bawah bersentuhan dengan tanah dialas
dengan kayu (longkarrin), dihuni oleh masyarakat biasa.
Selain sebagai tempat
tinggal dan pusat kegiatan uapacara-upacara adat rumah bagi orang Mamasa
merupakan simbol eksistensinya. Namun kini akibat arus jaman, rumah-rumah adat
di Mamasa yang semakin lama semakin hilang.Walaupun
rumah adat Mamasa mirip dengan rumah adat Toraja, namun memiliki perbedaan yang
mendasar dengan rumah adat Toraja, yaitu rumah adat Mamasa memiliki atap kayu
yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung, sementara rumah adat
Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti karakter "U".
Masyarakat
Mamasa ini sebagaimana lazimnya di nusantara adalah masyarakat agraris hidup
pada hasil pertanian. Mereka bercocok taman, padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar,
kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan berbagai jenis
buah-buahan. Mereka juga memiliki perkebunan yang ditanami kopi dan kakao yang
dikelola dengan cara tradisional. Di luar bidang pertanian, mereka juga
memelihara hewan ternak, seperti babi, kerbau, sapi, kuda, kambing, ayam dan
bebek.
Asal-usul
suku Mamasa menurut sebuah cerita rakyat yang terpelihara di kalangan suku
Mamasa, menceritakan bahwa "Nene' Torije'ne" (nenek moyang nenek)
datang dari laut dan "Nenek Pongkapadang" (nenek moyang kakek) datang
dari sebelah timur pegunungan pulau ini.
Mereka bertemu satu sama lain kemudian
pindah ke Buntu Bulo, di desa Tabulahan dekat kabupaten Mamuju.Menurut para peneliti, suku Mamasa ini dahulunya adalah berasal dari
orang-orang Toraja Sa'dan yang bermigrasi ke wilayah ini. Tumbuh dan berkembang
menjadi suatu komunitas yang sekarang lebih umum dikenal sebagai suku Mamasa.
Suku Mamasa, secara mayoritas adalah pemeluk agama Kristen. Perkembangan agama Kristen diterima oleh masyarakat suku Mamasa sekitar awal tahun 1900, oleh misionaris dari Belanda.
Suku Mamasa, secara mayoritas adalah pemeluk agama Kristen. Perkembangan agama Kristen diterima oleh masyarakat suku Mamasa sekitar awal tahun 1900, oleh misionaris dari Belanda.
Suku Mamasa berbicara dalam bahasa Mamasa. Bahasa Mamasa ini dikelompokkan ke
dalam sub-dialek dari bahasa Toraja, karena banyak terdapat kesamaan bahasa
antara bahasa Mamasa dan bahasa Toraja.
Bahasa
Mamasa diucapkan di daerah sepanjang sungai Mamasa kabupaten Polewali Mamasa
provinsi Sulawesi Barat.
Bahasa Mamasa memiliki beberapa dialek, yaitu:
- dialek Mamasa Utara
- dialek Mamasa Tengah
- dialek Pattae’ (Mamasa Selatan, Patta’ Binuang, Binuang, Tae’, Binuang-Paki-Batetanga-Anteapi.
- Banua Layuk, “layuk” berarti "tinggi", maka “Banua Layuk” artinya “Rumah Tinggi”, yang berukuran besar dan tinggi. Pemilik rumah ini merupakan pemimpin dalam masyarakat atau bangsawan. Banua Layuk berlokasi di Rantebuda, Buntukasisi. Orobua dan Tawalian. Semua berada di wilayah kecamatan Mamasa
- Banua Sura, “sura” berarti “ukir”, jadi “Banua Sura” berarti “Rumah Ukir”, besar dan tingginya tidak seperti banua layuk. Penghuni rumah merupakan pemimpin dalam masyarakat dan bangsawan
- Banua Bolong, “bolong” berarti “hitam”. Rumah ini dihuni oleh orang kaya dan pemberani dalam masyarakat.
- Banua Rapa, rumah ini memiliki warna asli (tidak diukir dan tidak dihitamkan), dihuni oleh masyarakat biasa.
- Banua Longkarrin, rumah bagian tiang paling bawah bersentuhan dengan tanah dialas dengan kayu (longkarrin), dihuni oleh masyarakat biasa
Rumah adat Mamasa merupakan simbol eksistensi suku Mamasa saat ini, yang semakin lama semakin hilang oleh arus perubahan zaman. Rumah adat Mamasa mirip dengan rumah adat Toraja, perbedaannya yaitu rumah adat Mamasa memiliki atap kayu yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung, sementara rumah adat Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti huruf "U".
Masyarakat suku Mamasa hidup pada hasil pertanian, pada tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan berbagai jenis buah-buahan. Mereka juga memiliki perkebunan yang ditanami kopi dan kakao yang dikelola dengan cara tradisional. Di luar bidang pertanian, mereka juga memelihara hewan ternak, seperti babi, kerbau, sapi, kuda, kambing, ayam dan bebek. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, dan juga dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
Langganan:
Postingan (Atom)